Ahlan wa sahlan, kalo kalian manusia berarti kalian bukan benda mati dan karena kalian bisa sampe ke sini berarti kalian pernah belajar membaca dan mungkin sudah menguasainya jadi kalo kalian sudah bisa membaca tentu kalian sudah tau judul postingan kamfret ini... YA!! Judulnya 'Kapan sebenarnya Mourinho menyerang (joke)'. Kalo gak percaya liat aja di atas, gak perlu nge-scroll kok pasti keliatan.
Nah balik ke topik, saya tidak mau panjang-panjang, ide kenapa saya mau bikin postingan yang tadi saya bilang 'kamfret' ini datang beberapa saat lalu saat saya sedang asik baca berita sepakbola di wahana besar yang disebut internet dan secara tidak kebetulan saya membaca berita yang isinya ternyata konferensi pers Jose Mourinho yang merupakan "SUPIR BUS" Chelsea membalas candaan yang mengandung kritikan dari istri pelatih baru Real Madrid Rafael Benitez dengan mengatakan, dari pada sibuk mengomentari tentang Mou lebih baik istrinya tersebut memikirkan tentang permasalahan diet suaminya yang memang bisa dikatakan doyan makan.
Nah!! Itu dia intinya, selama ini Mourinho sudah terkenal sebagai 'setengah penemu' dan juga 'ahli yang sering' menggunakan taktik parkir bus yang fenomenal itu.
Ya, taktik dengan cara menumpuk 11 pemain di area pertahanan tanpa ada niat menyerang kecuali ada 'jurusan trayek' yang dianggap sangat menguntungkan. Chelsea asuhan Mou memang identik dengan sistem tersebut, terlebih juga musim kemarin banyak pihak menilai bahwa keberhasilan Chelsea menjadi juara EPL disebabkan karena mereka sangat ahli dalam memarkir bus di depan gawang.
Jadi dengan mencampurkan 73,5% tulisan di atas saya jadi teringat kalau itu bukan pertama kalinya Mourinho memberikan serangan kata kata saat konferensi pers, sudah tak terhitung alias saya lupa berapa kali dia menyerang berbagai pihak di konferensi pers, mulai dari pemain sepakbola, manager, bahkan mungkin klub lain. Ya Mourinho memang sering melakukannya, jadi saya coba berfikir sejenak dan tiba tiba muncul kalimat bahwa mungkin 'Kebiasaan Mourinho menyerang di konferensi pers adalah sebagai pengimbang terhadap penggunaan taktik parkir busnya'
Mungkin kan?
Just for fun
Featured Posts
Rabu, 29 Juli 2015
Kapan sebenarnya Mourinho menyerang? (joke)
Kamis, 04 Juni 2015
Siapa yang lebih baik, CR7 atau MESSI?
Berbicara dunia persepakbolaan dewasa ini, tentu hampir seluruh manusia di bumi tahu kalau pada zaman emas kita saat ini ada dua orang pesepakbola yang mendominasi dan dianggap paling hebat yaitu Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, nah kalo kita katakan mereka adalah 2 terbaik pada saat ini, tentu melahirkan pertanyaan
Siapa yang lebih baik di antara mereka berdua?
Pertanyaan di atas tak bisa dibantah lagi telah melahirkan begitu banyak sekali perdebatan oleh para fans dari kedua pemain tersebut dan bahkan juga mereka yang terlibat di dunia persepakbolaan.
Kali ini gue bakal ngebahas sedikit kelebihan masing masing pemain di atas dan mohon disimak ane tekankan yang ane tulis hanyalah pendapat dan opini gue yang tentu saja sangat besar kemungkinan tidak berkenaan di hati pembaca atau juga tidak berkenaan dengan fakta atau salah atau dan lain sebagainya atau (..............) *isi sendiri
Oke, pertama kita mulai dari CR7 dulu, babang Cristiano yang playboy ini sekarang bermain di Real Madrid yang dikatakannya sebagai klub impian masa kecilnya, sebelum bermain di Madrid dia dulu adalah pemain Sporting Lisbon lalu dibeli oleh Manchester United dan sewaktu berseragam MU dia sudah merasakan semua gelar yang bisa dirasakan di klub dan setelah pindah ke Real Madrid dia juga berhasil melakukan pencapaian yang sama (woooow!!! amazing) oleh karena hal itu Sir Alex Ferguson pernah mengomentari kalau "CR7 bisa bermain bagus di semua tim, kalo MESSI belum tentu"
CR7 dianggap sebagai pesepakbola paling komplit karena punya fisik yang sangat kuat dan VO2Max yang sangat tinggi, tendangan yang sangat keras, sprint yang sangat cepat, power dan tenaganya jempolan banget, hebat mengeksekusi freekick dengan tendangan Knuckle Shootnya yang khas dan mematikan, selain itu dia juga sangat mahir menggunakan trik trik dalam mendribbel, bisa dibilang gaya permainannya memang menggunakan trick trick dan yang paling sering digunakan menurut pengamatan ane adalah STEPOVER dan dengan berbagai tricknya dia sering kali memperdaya lawan, dan oh iya satulagi kelebihan CR7 yang berhubungan dengan aspek fisik yaitu dia sangat mematikan dalam hal bola bola atas (sundulan), bahkan dia pernah nyetak gol sundulan fantastis melawan MU :( kenapa fantastis? Karena saat itu lompatannya tinggi banget, menurut pengamat lebih tinggi daripada lompatan pebasket NBA, ngerikan? Pebasket yang kerjanya lompat lompat aja bisa kalah ngeriii...
Itu dia CR7 menurut ane
Sekarang....
MESSI, banyak orang orang yang berhubungan dengan persepakbolaan mengatakan bahwa satu satunya masalah CR7 di dunia saat ini adalah Messi. Hal itu bisa dikatakan benar dan bisa juga diarahkan kembali kepada CR7 karena dalam sejarah baru kali ini 2 pesepakbola terbaik terlahir di era yang sama, kalau saja Messi tidak ada saat ini, tentu CR7 akan menjadi penguasa dan mungkin bisa mengoleksi 7 Ballon d'Or dan bisa lebih, begitu juga berlaku buat Messi, kalau saja CR7 tidak ada tentu dia akan lebih mudah menguasai pesepakbolaan dunia saat ini.
Karena semua orang sudah tahu kalau Messi merupakan pesepakbola paling alami yang ada saat ini, dia tidak membutuhkan fisik yang kekar berotot atau tinggi badan dan lompatan yang tinggi seperti CR7 karena senjata utamanya adalah Dribble nya yang sangat alami dan mengerikan dan minim trik, ada yang pernah mengatakan kalo "CR7 menggunakan 4-5 trik untuk melewati 1 pemain, sedangkan MESSI menggunakan 1 trick untuk melewati 4-5 pemain" dan saya sangat setuju dengan hal itu walaupun tidak selalu bisa terjadi di lapangan, tapi keseringan memang begitu.
Dribble Messi memang sangat mengaggumkan, dia bisa berlari dengan cepat tetapi bola seperti lengket di kakinya dan juga dia bisa tiba tiba mengubah arah larinya dan jika hal ini terjadi, kebanyakan bek lawan bakalan terjatuh bagai butiran debunya rumor, sudah sangat sering Messi mencetak gol indah seperti tersebut, bahkan dia pernah mencetak gol dengan mendribble dari tengah lapangan dan melewati 5-6 pemain dan mereka semua tersungkur sak kiper kipernya pun terpeleset dibuat MESSI dan yang terbaru adalah saat final Copa del Rey kemarin, gol pertamanya dicetak dengan membawa bola dari tengah lapangan dan melewati 5 pemain Bilbao, mengerikan sekali bukan selain itu Messi juga sangat hebat dalam hal mengumpan, umpannya seringkali ajaib dan tepat sasaran benar benar hebat.
So, dari apa yang gue tulis diatas tentu bisa kita ambil kesimpulan kalo mereka berdua memang layak disebut sebagai pesepakbola terbaik di dunia saat ini.
Dan juga bisa kita lihat perbedaan karakteristik permainan mereka berdua, CR7 cenderung menggunakan Fisik dan Powernya sedangkan Messi menggunakan kecepatan Dribblenya
dan kalau ditanya siapa yang lebih baik, pasti setiap orang memiliki pendapat masing masing, so kita sebagai penikmat sepakbola seharusnya bersyukur karena di zaman kita saat ini kita beruntung bisa melihat 2 pemain terbaik yang saling bersaing dengan sportif dan positif, jangan sampai kita yang ribut gara gara memperdebatkan mereka, just enjoy what they show. Bayangkan kalau sampai mereka pensiun kelak dan tidak ada pengganti yang sepadan, sepakbola pasti berubah Hattrick bakalan cuma jadi highlight kalau ada yang cetak, bukan lagi harapan di setiap pertandingan yang mereka lakukan, itu masih 1 dan masih banyak lagi yang akan berubah so keep love football and love them both
source: myabsurdmind
via handphone makanya berantakan
Siapa yang lebih baik di antara mereka berdua?
Pertanyaan di atas tak bisa dibantah lagi telah melahirkan begitu banyak sekali perdebatan oleh para fans dari kedua pemain tersebut dan bahkan juga mereka yang terlibat di dunia persepakbolaan.
Kali ini gue bakal ngebahas sedikit kelebihan masing masing pemain di atas dan mohon disimak ane tekankan yang ane tulis hanyalah pendapat dan opini gue yang tentu saja sangat besar kemungkinan tidak berkenaan di hati pembaca atau juga tidak berkenaan dengan fakta atau salah atau dan lain sebagainya atau (..............) *isi sendiri
Oke, pertama kita mulai dari CR7 dulu, babang Cristiano yang playboy ini sekarang bermain di Real Madrid yang dikatakannya sebagai klub impian masa kecilnya, sebelum bermain di Madrid dia dulu adalah pemain Sporting Lisbon lalu dibeli oleh Manchester United dan sewaktu berseragam MU dia sudah merasakan semua gelar yang bisa dirasakan di klub dan setelah pindah ke Real Madrid dia juga berhasil melakukan pencapaian yang sama (woooow!!! amazing) oleh karena hal itu Sir Alex Ferguson pernah mengomentari kalau "CR7 bisa bermain bagus di semua tim, kalo MESSI belum tentu"
CR7 dianggap sebagai pesepakbola paling komplit karena punya fisik yang sangat kuat dan VO2Max yang sangat tinggi, tendangan yang sangat keras, sprint yang sangat cepat, power dan tenaganya jempolan banget, hebat mengeksekusi freekick dengan tendangan Knuckle Shootnya yang khas dan mematikan, selain itu dia juga sangat mahir menggunakan trik trik dalam mendribbel, bisa dibilang gaya permainannya memang menggunakan trick trick dan yang paling sering digunakan menurut pengamatan ane adalah STEPOVER dan dengan berbagai tricknya dia sering kali memperdaya lawan, dan oh iya satulagi kelebihan CR7 yang berhubungan dengan aspek fisik yaitu dia sangat mematikan dalam hal bola bola atas (sundulan), bahkan dia pernah nyetak gol sundulan fantastis melawan MU :( kenapa fantastis? Karena saat itu lompatannya tinggi banget, menurut pengamat lebih tinggi daripada lompatan pebasket NBA, ngerikan? Pebasket yang kerjanya lompat lompat aja bisa kalah ngeriii...
Itu dia CR7 menurut ane
Sekarang....
MESSI, banyak orang orang yang berhubungan dengan persepakbolaan mengatakan bahwa satu satunya masalah CR7 di dunia saat ini adalah Messi. Hal itu bisa dikatakan benar dan bisa juga diarahkan kembali kepada CR7 karena dalam sejarah baru kali ini 2 pesepakbola terbaik terlahir di era yang sama, kalau saja Messi tidak ada saat ini, tentu CR7 akan menjadi penguasa dan mungkin bisa mengoleksi 7 Ballon d'Or dan bisa lebih, begitu juga berlaku buat Messi, kalau saja CR7 tidak ada tentu dia akan lebih mudah menguasai pesepakbolaan dunia saat ini.
Karena semua orang sudah tahu kalau Messi merupakan pesepakbola paling alami yang ada saat ini, dia tidak membutuhkan fisik yang kekar berotot atau tinggi badan dan lompatan yang tinggi seperti CR7 karena senjata utamanya adalah Dribble nya yang sangat alami dan mengerikan dan minim trik, ada yang pernah mengatakan kalo "CR7 menggunakan 4-5 trik untuk melewati 1 pemain, sedangkan MESSI menggunakan 1 trick untuk melewati 4-5 pemain" dan saya sangat setuju dengan hal itu walaupun tidak selalu bisa terjadi di lapangan, tapi keseringan memang begitu.
Dribble Messi memang sangat mengaggumkan, dia bisa berlari dengan cepat tetapi bola seperti lengket di kakinya dan juga dia bisa tiba tiba mengubah arah larinya dan jika hal ini terjadi, kebanyakan bek lawan bakalan terjatuh bagai butiran debunya rumor, sudah sangat sering Messi mencetak gol indah seperti tersebut, bahkan dia pernah mencetak gol dengan mendribble dari tengah lapangan dan melewati 5-6 pemain dan mereka semua tersungkur sak kiper kipernya pun terpeleset dibuat MESSI dan yang terbaru adalah saat final Copa del Rey kemarin, gol pertamanya dicetak dengan membawa bola dari tengah lapangan dan melewati 5 pemain Bilbao, mengerikan sekali bukan selain itu Messi juga sangat hebat dalam hal mengumpan, umpannya seringkali ajaib dan tepat sasaran benar benar hebat.
So, dari apa yang gue tulis diatas tentu bisa kita ambil kesimpulan kalo mereka berdua memang layak disebut sebagai pesepakbola terbaik di dunia saat ini.
Dan juga bisa kita lihat perbedaan karakteristik permainan mereka berdua, CR7 cenderung menggunakan Fisik dan Powernya sedangkan Messi menggunakan kecepatan Dribblenya
dan kalau ditanya siapa yang lebih baik, pasti setiap orang memiliki pendapat masing masing, so kita sebagai penikmat sepakbola seharusnya bersyukur karena di zaman kita saat ini kita beruntung bisa melihat 2 pemain terbaik yang saling bersaing dengan sportif dan positif, jangan sampai kita yang ribut gara gara memperdebatkan mereka, just enjoy what they show. Bayangkan kalau sampai mereka pensiun kelak dan tidak ada pengganti yang sepadan, sepakbola pasti berubah Hattrick bakalan cuma jadi highlight kalau ada yang cetak, bukan lagi harapan di setiap pertandingan yang mereka lakukan, itu masih 1 dan masih banyak lagi yang akan berubah so keep love football and love them both
source: myabsurdmind
via handphone makanya berantakan
Mengenai Naruto Season 2
Siapa dari kalian yang penggemar Naruto? Kalo ada tentu kalian tahu kalo Naruto udah tamat setelah melalui berbagai kejutan kejutan aneh dan menarik, nah untuk ending Naruto sekedar intermezzo aja, Naruto udah jadi hokage, menggantikan Kakashi yang menjadi Hokage setelah Tsunde, dan Naruto kimpoi dengan Hinata dan mereka punya 2 anak.
Oke balik ke topik, gue denger denger katanya abis Naruto ini tamat bakal ada Naruto season 2 yang ceritanya udah ada di zaman modern kaya zaman kita sekarang, nah kalo gue sih sebagai fans kurang setuju sama rencana itu oh Mas Masashi, kenapa? Karena menurut saya lebih baik kalo Naruto udah tamat, ya udah tamat aja. Jangan buat season season selanjutnya kaya CINTA FITRI segala. Kenapa lagi? Karena menurut gue, kalo Naruto tamat dan gak ada season selanjutnya, Naruto yang selama ini kita nikmati akan menjadi SPESIAL. Biarlah tamat sebagaimana mestinya agar fans fans bisa mengenang Naruto kelak dan mereka bangga udah jadi penggemar setia Naruto saat mereka (termasuk gue) dewasa nanti.
Apa lagi, belum tentu juga Naruto season baru ini bakal menarik dan buat fans fans Naruto sebelumnya jatuh hati, kalo nggak? Gimana coba? tentu predikat Naruto sebelumnya bakal rusak
Contohnya gue ambil dari sepakbola, yaitu mantan pelatih AC Milan yaitu Clarence Seedorf, tau gak? Kalo sebelum jadi pelatih Om Seedorf itu merupakan salah satu pemain dan legenda klub AC Milan, nah setelah pensiun dan beberapa tahun setelah pensiun dia nekat ngambil kursi manager AC Milan, nah kalo misalnya dia berhasil bawa Milan berjaya sih gapapa, bagus malah tapi kenyataannya dia gagal dan akhirnya You know what? Dia DIPECAT, Gagal! Dan otomatis statusnya sebagai Legenda klub ternodai bahkan kotor banget menurut gue. Dan gak sampai di situ gan and sis, karena sepertinya om Seedorf ini gak bisa jadi contoh sama salah satu legenda terbesar Milan lainnya yaitu Fillipo Inzhagi, karena Om Inzhagi ini juga nekat ngambil kursi Manager Milanm tanpa pengalaman melatih klub yang mumpuni, dan akhirnya sekarang dia juga gagal bawa Milan lebih baik, malah makin hancur kalah terus menerus, tinggal nunggu waktu aja sampai dipecat sama klub dan otomatis status legendanya juga bakal sama kaya Om Seedorf. RUSAK
Jadi itu dialah kenapa gue sebagai fans sejati Naruto merasa kurang setuju dengan kehadiran Naruto season terbaru, bukannya gue gak mendukung tapi gue takut, iya gue takut kalo setelah melihat atau mengikuti season terbaru, gak bakalan bisa memenuhi ekspetasi gue dan gue takut kenangan indah Naruto selama ini akan ternodai
GUE TAKUT
Source pikiran absurdku
Oke balik ke topik, gue denger denger katanya abis Naruto ini tamat bakal ada Naruto season 2 yang ceritanya udah ada di zaman modern kaya zaman kita sekarang, nah kalo gue sih sebagai fans kurang setuju sama rencana itu oh Mas Masashi, kenapa? Karena menurut saya lebih baik kalo Naruto udah tamat, ya udah tamat aja. Jangan buat season season selanjutnya kaya CINTA FITRI segala. Kenapa lagi? Karena menurut gue, kalo Naruto tamat dan gak ada season selanjutnya, Naruto yang selama ini kita nikmati akan menjadi SPESIAL. Biarlah tamat sebagaimana mestinya agar fans fans bisa mengenang Naruto kelak dan mereka bangga udah jadi penggemar setia Naruto saat mereka (termasuk gue) dewasa nanti.
Apa lagi, belum tentu juga Naruto season baru ini bakal menarik dan buat fans fans Naruto sebelumnya jatuh hati, kalo nggak? Gimana coba? tentu predikat Naruto sebelumnya bakal rusak
Contohnya gue ambil dari sepakbola, yaitu mantan pelatih AC Milan yaitu Clarence Seedorf, tau gak? Kalo sebelum jadi pelatih Om Seedorf itu merupakan salah satu pemain dan legenda klub AC Milan, nah setelah pensiun dan beberapa tahun setelah pensiun dia nekat ngambil kursi manager AC Milan, nah kalo misalnya dia berhasil bawa Milan berjaya sih gapapa, bagus malah tapi kenyataannya dia gagal dan akhirnya You know what? Dia DIPECAT, Gagal! Dan otomatis statusnya sebagai Legenda klub ternodai bahkan kotor banget menurut gue. Dan gak sampai di situ gan and sis, karena sepertinya om Seedorf ini gak bisa jadi contoh sama salah satu legenda terbesar Milan lainnya yaitu Fillipo Inzhagi, karena Om Inzhagi ini juga nekat ngambil kursi Manager Milanm tanpa pengalaman melatih klub yang mumpuni, dan akhirnya sekarang dia juga gagal bawa Milan lebih baik, malah makin hancur kalah terus menerus, tinggal nunggu waktu aja sampai dipecat sama klub dan otomatis status legendanya juga bakal sama kaya Om Seedorf. RUSAK
Jadi itu dialah kenapa gue sebagai fans sejati Naruto merasa kurang setuju dengan kehadiran Naruto season terbaru, bukannya gue gak mendukung tapi gue takut, iya gue takut kalo setelah melihat atau mengikuti season terbaru, gak bakalan bisa memenuhi ekspetasi gue dan gue takut kenangan indah Naruto selama ini akan ternodai
GUE TAKUT
Source pikiran absurdku
Senin, 25 Mei 2015
Musim 2014/2015 berakhir!!
Glory Glory Manchester United
Akhinya setelah setahun lamanya, musim 2014/2015 Premier League pun berakhir pada minggu 24 Mei 2015 kemarin malam. Pada pertandingan terakhir tersebut banyak kejutan yang terjadi, salah satunya kekalahan 1 - 6 Liverpool melawan Stoke City di Britannia Stadium. Mengapa pertandingan itu aneh (istimewa aja kali ye?) karena pada pertandingan tersebut terjadi 2 rekor pada masing masing kubu yaitu, rekor kekalahan terbesar Liverpool di sepanjang sejarah Premier League dan juga berbarengan dengan rekor kemenangan terbesar Stoke City di sepanjang sejarah Premier League (lho kok bisa? mungkin dah janjian kali ya?). Sebagai fans ManchesterUnited tentu saja aku merasa senang banget (yeeeee :D :D) sama rekor baru mereka (Liverpool-red) itu, karena aku ingat musim lalu waktu MU juga terpuruk dan Liverpool hampir juara, fans fans Liverpool yang dijuluki Scousers mati matian mengejek MU, dan juga fans nya, tentu saja aku juga kena ejekan kamf*et mereka tahun lalu.
Selain itu kenapa kami (fans mu-red) semakin bertambah senang, karena pertandingan tadi malam merupakan pertandingan terakhir Skipper Liverpool, Steven Gerrard, karena musim depan dia gak bakalan main lagi di Liverpool dan Premier League karena bakalan pindah ke MLS atau Liga Sepakbola Amerika Serikat, dan pada pertandingan terakhirnya, eehh dia malah kalah,,, hahaha (puas ane gan)
Selain kekalahan 'indah' Liverpool, tentu saja saya akan membahas pertandingan terakhir MU musim ini, dan satu kata buat peforma MU tadi malam: PASSIONLESS, kenapa bisa gitu? karena yang kulihat MU mainnya main-main gak semangat, pas mau sampe kotak penalti lawan (HullCity-red) tiba tiba mereka kaya gak mau ngeggolin, karena itu muncul pertanyaan di benakku, Ada apa ini? Mengapa bisa begini? Bagaimana bisa jadi begini? Kamu kok gitu sich?(eh mulai aneh ya),
Jadi, setelah membrowsing beberapa fakta, gue sedikit berkesimpulan.. yaitu Apakah United Memang Sengaja Bermain, main-main? Kenapa gue (enakan pake gue, maklumi ya) ngomong gitu, karena berdasarkan poin dan peringkat klasemen, kalau MU kalah atau MU menang atau MU imbang tadi malam, gak akan memengaruhi posisi 4 MU di Liga, karena sudah fix MU bakal finish posisi 4 dan masuk ke Liga Champion musim depan walaupun harus melewati babak Play-Off, SEDANGKAN!!! Hull City lawan MU tadi malam, yang berada di Zona Degradasi (TurunKasta) harus meraih kemenangan agar bisa keluar dari Zona Degradasi tersebut di atas, nah... Muncul pertanyaan lagi.. kalo gitu, emang Hull City itu ngebayar MU buat main gak serius, atau ada apa di antara mereka????
Nah, jawabannya menurut analsis ane, bukan karena MU di bayar sama Hull City, (mana sanggup Hull nyuap MU, secara MU peringkat 3 klub paling bernilai dan kaya di dunia sedangkan Hull City itu adalah Klub yang baru saja naik Kasta ke Premier League musim lalu, dan tentu saja pemasukan dan keuangan mereka tidak ada apa apa nya untuk menyuap MU) JADI KENAPA?? Mungkin karena seperti yang saya ketahui dan sebagian saudara saudara ketahui, bahwa Manager Hull City saat ini adalah Steve Bruce yang merupakan salah satu Legenda Manchester United, pemain yang sangat loyal sama MU, jadi muncul statement negatif dalam pikiran gue kalo Pemain Manchester United (bukan Managemen-nya) sengaja agak gak serius bermain untuk ngebantu Steve Bruce sama Hull City nya supaya gak Degradasi, tapi eh tapi. Tetap saja, walaupun MU gak main serius Hull City tetap aja gak bisa ngebobol gawang MU (sangking kuatnya kali ya??) dan tentu saja Hull City harus terdegradasi bersama QPR dan Burnley kembali ke Divisi Championship, dan klub pengganti mereka musim depan yang sudah fix adalah A.F.C Bournemouth dan Watford F.C sedangkan satu tempat lagi masih akan diperebutkan oleh Norwich City dan Middlesbrough yang akan melakoni pertandingan Play-Off.
Eittss, tapi sekali lagi ane tekankan kalau hal hal di atas cuma opini opini absurd gue yang keluar dari otak gue yang kata orang absurd juga (bazeeeng) so, dont take it so seriously
Nah, setelah musim yang mendebarkan ini gue bakalan ngasih sedikit review atau mengulang kembali kejadian kejadian di MU, mulai dari yang pertama adalah:
Pemecatan David Moyes yang udah ngasih mimpi buruk buat MU lalu
Di angkatnya Louis Van Gaal The Iron Tulip menjadi manager baru MUyang sukses mengantar MU ke target klub musim ini yaitu Zona Liga Champion (semoga musim depan juara) trus
Pengrekrutan bintang bintang dunia seperti Radamel Falcao, Angel Di Maria, Ander Herrera, Daley Blind, Luke Shaw ikut ngantar MU finish 4 besar, walaupun Falcao fix balik ke As Monaco (Good bye Falcao, LO LO LO LO FALCAO)
Nge Double Liverpool dan salah satu momen terbaik waktu di Anfield di mana terjadi sesuatu yang dijuluki The Mata Show, (we love you, Juan) sampe
Ngalahin Manchester City The Noisy Neighbour 4-2 di Old Trafford.
Selebrasi Robin van Persie
De Gea SAVE !
United
United
Selebrasi RADAMEL FALCAO
Gol indah Juan Mata melawan Liverpool
Well, segini aja dulu yang bisa ane tulis, mohon maaf kalo masih banyak kesalahan dan tulisan yang gak nyambung, soalnya baru pertama nih wkwkwk THANK YOU
GLORY GLORY MANCHESTER UNITED
sumber tulisan : otak absurdku
sumber gambar : google images
Akhinya setelah setahun lamanya, musim 2014/2015 Premier League pun berakhir pada minggu 24 Mei 2015 kemarin malam. Pada pertandingan terakhir tersebut banyak kejutan yang terjadi, salah satunya kekalahan 1 - 6 Liverpool melawan Stoke City di Britannia Stadium. Mengapa pertandingan itu aneh (istimewa aja kali ye?) karena pada pertandingan tersebut terjadi 2 rekor pada masing masing kubu yaitu, rekor kekalahan terbesar Liverpool di sepanjang sejarah Premier League dan juga berbarengan dengan rekor kemenangan terbesar Stoke City di sepanjang sejarah Premier League (lho kok bisa? mungkin dah janjian kali ya?). Sebagai fans ManchesterUnited tentu saja aku merasa senang banget (yeeeee :D :D) sama rekor baru mereka (Liverpool-red) itu, karena aku ingat musim lalu waktu MU juga terpuruk dan Liverpool hampir juara, fans fans Liverpool yang dijuluki Scousers mati matian mengejek MU, dan juga fans nya, tentu saja aku juga kena ejekan kamf*et mereka tahun lalu.
Selain itu kenapa kami (fans mu-red) semakin bertambah senang, karena pertandingan tadi malam merupakan pertandingan terakhir Skipper Liverpool, Steven Gerrard, karena musim depan dia gak bakalan main lagi di Liverpool dan Premier League karena bakalan pindah ke MLS atau Liga Sepakbola Amerika Serikat, dan pada pertandingan terakhirnya, eehh dia malah kalah,,, hahaha (puas ane gan)
Selain kekalahan 'indah' Liverpool, tentu saja saya akan membahas pertandingan terakhir MU musim ini, dan satu kata buat peforma MU tadi malam: PASSIONLESS, kenapa bisa gitu? karena yang kulihat MU mainnya main-main gak semangat, pas mau sampe kotak penalti lawan (HullCity-red) tiba tiba mereka kaya gak mau ngeggolin, karena itu muncul pertanyaan di benakku, Ada apa ini? Mengapa bisa begini? Bagaimana bisa jadi begini? Kamu kok gitu sich?(eh mulai aneh ya),
Jadi, setelah membrowsing beberapa fakta, gue sedikit berkesimpulan.. yaitu Apakah United Memang Sengaja Bermain, main-main? Kenapa gue (enakan pake gue, maklumi ya) ngomong gitu, karena berdasarkan poin dan peringkat klasemen, kalau MU kalah atau MU menang atau MU imbang tadi malam, gak akan memengaruhi posisi 4 MU di Liga, karena sudah fix MU bakal finish posisi 4 dan masuk ke Liga Champion musim depan walaupun harus melewati babak Play-Off, SEDANGKAN!!! Hull City lawan MU tadi malam, yang berada di Zona Degradasi (TurunKasta) harus meraih kemenangan agar bisa keluar dari Zona Degradasi tersebut di atas, nah... Muncul pertanyaan lagi.. kalo gitu, emang Hull City itu ngebayar MU buat main gak serius, atau ada apa di antara mereka????
Nah, jawabannya menurut analsis ane, bukan karena MU di bayar sama Hull City, (mana sanggup Hull nyuap MU, secara MU peringkat 3 klub paling bernilai dan kaya di dunia sedangkan Hull City itu adalah Klub yang baru saja naik Kasta ke Premier League musim lalu, dan tentu saja pemasukan dan keuangan mereka tidak ada apa apa nya untuk menyuap MU) JADI KENAPA?? Mungkin karena seperti yang saya ketahui dan sebagian saudara saudara ketahui, bahwa Manager Hull City saat ini adalah Steve Bruce yang merupakan salah satu Legenda Manchester United, pemain yang sangat loyal sama MU, jadi muncul statement negatif dalam pikiran gue kalo Pemain Manchester United (bukan Managemen-nya) sengaja agak gak serius bermain untuk ngebantu Steve Bruce sama Hull City nya supaya gak Degradasi, tapi eh tapi. Tetap saja, walaupun MU gak main serius Hull City tetap aja gak bisa ngebobol gawang MU (sangking kuatnya kali ya??) dan tentu saja Hull City harus terdegradasi bersama QPR dan Burnley kembali ke Divisi Championship, dan klub pengganti mereka musim depan yang sudah fix adalah A.F.C Bournemouth dan Watford F.C sedangkan satu tempat lagi masih akan diperebutkan oleh Norwich City dan Middlesbrough yang akan melakoni pertandingan Play-Off.
Eittss, tapi sekali lagi ane tekankan kalau hal hal di atas cuma opini opini absurd gue yang keluar dari otak gue yang kata orang absurd juga (bazeeeng) so, dont take it so seriously
Nah, setelah musim yang mendebarkan ini gue bakalan ngasih sedikit review atau mengulang kembali kejadian kejadian di MU, mulai dari yang pertama adalah:
Pemecatan David Moyes yang udah ngasih mimpi buruk buat MU lalu
Di angkatnya Louis Van Gaal The Iron Tulip menjadi manager baru MUyang sukses mengantar MU ke target klub musim ini yaitu Zona Liga Champion (semoga musim depan juara) trus
Pengrekrutan bintang bintang dunia seperti Radamel Falcao, Angel Di Maria, Ander Herrera, Daley Blind, Luke Shaw ikut ngantar MU finish 4 besar, walaupun Falcao fix balik ke As Monaco (Good bye Falcao, LO LO LO LO FALCAO)
Nge Double Liverpool dan salah satu momen terbaik waktu di Anfield di mana terjadi sesuatu yang dijuluki The Mata Show, (we love you, Juan) sampe
Ngalahin Manchester City The Noisy Neighbour 4-2 di Old Trafford.
Selebrasi Robin van Persie
Well, segini aja dulu yang bisa ane tulis, mohon maaf kalo masih banyak kesalahan dan tulisan yang gak nyambung, soalnya baru pertama nih wkwkwk THANK YOU
GLORY GLORY MANCHESTER UNITED
sumber tulisan : otak absurdku
sumber gambar : google images
Sabtu, 23 Mei 2015
Sedikit sejarah MU copas dari Wikipedia
Manchester United F.C.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
| Nama lengkap | Manchester United Football Club |
|---|---|
| Julukan | The Red Devils[1] |
| Didirikan | 1878; 136 tahun yang lalu dengan nama Newton Heath LYR F.C. |
| Stadion | Old Trafford (Kapasitas: 75,731[2][3][4]) |
Manchester United Football Club adalah sebuah klub sepak bola profesional Inggris yang berbasis di Old Trafford,Manchester Raya, yang bermain di Liga Premier Inggris. Didirikan sebagai Newton Heath LYR Football Club pada tahun 1878, klub ini berganti nama menjadi Manchester United pada 1902 dan pindah ke Old Trafford pada tahun 1910.
Manchester United telah memenangkan banyak trofi di sepak bola Inggris, termasuk rekor 20 gelar Liga, rekor 11 Piala FA,[5] empat Piala Liga dan rekor 20 FA Community Shield. Klub ini juga telah memenangkan tiga Piala Eropa, Piala UEFA satuPiala Winners UEFA, satu Piala Super UEFA, satu Piala Interkontinental dan satu Piala Dunia Antarklub FIFA. Pada 1998-1999, klub memenangkan treble dari Liga Premier, Piala FA dan Liga Champions, prestasi belum pernah terjadi sebelumnya untuk klub Inggris.
Bencana Udara München 1958 merenggut nyawa delapan pemain. Pada tahun 1968, di bawah manajemen Matt Busby, Manchester United adalah klub sepak bola Inggris pertama yang memenangkan Piala Eropa. Alex Fergusonmemenangkan 28 penghargaan utama, dan 38 secara total, dari bulan November 1986 sampai Mei 2013,[6][7] ketika ia mengumumkan pensiun setelah 26 tahun di klub.[8] Rekan Scot David Moyes diangkat sebagai penggantinya pada tanggal 9 Mei 2013.[9]
Manchester United adalah klub sepak bola terkaya ketiga di dunia untuk 2011-12 dalam hal pendapatan, dengan pendapatan tahunan sebesar €395.9 juta, dan kedua klub paling berharga tahun 2013, senilai $3.165 miliar. Ini adalah salah satu tim sepak bola yang paling banyak didukung di dunia.[10][11][12] Setelah sahamnya tercatat di London Stock Exchange pada tahun 1991, klub itu dibeli oleh Malcolm Glazer pada Mei 2005 di kesepakatan menilai klub di hampir £800 juta.[13] Pada bulan Agustus 2012, Manchester United melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek New York.
Sejarah
Tahun awal (1878–1945)
Sebuah grafik yang menunjukkan kemajuan Manchester United FC melalui Sistem liga sepak bola di Inggris dari bergabung sebagai Newton Heath dalam 1892-93 untuk 2012-13
Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath.[14] Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekatClayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja.
Tak lama kemudian, pada tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.[15]
Pada Januari 1902, dengan utang £ 2.670 - setara dengan £ 250.000 per 2014 - klub itu disajikan dengan urutan berliku, Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies[ket 1], direktur Manchester Breweries.[16] Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernard nya[ket 2], kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil memengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim.[17] Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan.Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?"[18] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Foto akhir Piala FA pada tahun 1909, yang memenangkan Manchester United (putih) melawan Bristol City 1-0. Ini adalah gelar pertama mereka dalam persaingan ini.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908.Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrutBilly Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.
Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.
Pada tahun 1922, tiga tahun setelah pembukaan kembali sepak bola setelah Perang Dunia Pertama, klub itu terdegradasi ke Divisi II, di mana ia tetap sampai mendapatkan kembali promosi pada tahun 1925. Terdegradasi lagi pada tahun 1931, Manchester United menjadi klub yo-yo, mencapai posisi sepanjang masa terendah tempat ke-20 di Divisi II pada tahun 1934. Setelah kematian dermawan utama klub, J. H. Davies, pada bulan Oktober 1927, keuangan klub memburuk sejauh bahwa Manchester United kemungkinan akan bangkrut kalau bukan untuk James W. Gibson, pada bulan Desember tahun 1931, investasi £2,000 dan memegang kendali klub.[19] Pada musim 1938-39, tahun terakhir sepak bola sebelum Perang Dunia Kedua, klub selesai di posisi 14 Divisi Pertama.[19]
Era Sir Matt Busby (1945–1969)
Pada tahun 1945, Matt Busby ditunjuk menjadi manajer dari tim yang berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia telah kehilangan lowongan manajer di klub lain, Liverpool F.C., karena pekerjaan yang diinginkannya itu dirasa petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur, tetapi United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang asisten manajer yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby sebagai manajer merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada tahun 1947, 1948 dan 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini.
Charlie Mitten pulang ke Colombia untuk mencari bayaran yang lebih baik, tetapi kemampuan pemain senior United tidak menurun dan kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manajer yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain di segala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim juara Belgia Anderlecht 10–0 diMaine Road.
Sebuah plat kenangan di Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada Tragedi München.
Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di München, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi München 1958 tanggal 6 Februari 1958 merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.[20] Terjadi 2 kali pendaratan sebelum yang ketiga terjadi kesalahan fatal, yang disebabkan tidak stabilnya kecepatan pesawat karena adanya lumpur. Penjaga gawang United Harry Gregg mempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat karier sepak bolanya berakhir cepat. Dokter München mengatakan bahwa Matt Busby tidak memiliki banyak harapan, namun ia pulih dengan ajaibnya dan akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua bulan dirawat di rumah sakit.
Ada rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy Murphy mengambil alih posisi manajer ketika Busby dirawat di rumah sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat Tragedi München.
Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best. Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun 1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.
1969–1986
Setelah masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.
Manager Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.
Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkanSouthampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Baileydan Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkanArsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.
Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachan yang bermain bersamaNorman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat.
Era Alex Ferguson (1986–2013)
Alex Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim 1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.
United mengalami masa sulit 2 musim berikutnya. Dengan pembelian pemain yang cukup banyak, Ferguson tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex Ferguson telah berada dalam bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi sebuah gol dari Mark Robins membawa United menang 1–0 atas Nottingham Forest dibabak ketiga Piala FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan pada akhirnya United memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal Palace di partai ulang babak final.
United memenangkan Winners' Cup Eropa di 1990–91, mengalahkan juara Spanyol musim itu, Barcelona di final, tetapi mengecewakan di musim berikutnya karena di liga mereka kalah dari saingan, Leeds United.
Kedatangan Eric Cantona di November 1992 merupakan sebuah langkah krusial United saat itu. Cantona membaur bersama pemain dan memenangkan Final Piala FA menjadikan MU menjadi juara dua di liga dan Piala FA. Ferguson membuat suporter kesal karena menjual beberapa pemain Beberapa dari mereka langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional Inggris. Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim 1995–96. Ini adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak dua kali dan akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".[22]
Mereka memenangkan liga musim 1996–97 dan Eric Cantona menyatakan pensiun dari persepak bolaan profesional pada usia 30. Mereka mengawali musim 1997–98 dengan baik, tetapi mengakhiri liga pada posisi dua klasemen, dibawah pemenang dua gelar, Arsenal.
Musim 1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena mereka berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih Treble(tiga gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Premier Inggris, Piala FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.[23] Setelah melewati Liga Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan liga pada pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan skor 2–1, ketika Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa.[24] Memenangkan Liga Utama merupakan bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson bagian tersulit.[24] Di final Piala FA mereka bertemuNewcastle United dan menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes.[25] Pada pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga Champions UEFA 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich, pertandingan tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang pernah ada, kalah sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di menit-menit terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1.[23] Manchester United juga memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di Tokyo.[26]
United memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih kembali trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United menjadi salah satu dari 14 pendiri kelompok G-14.[27] Ferguson mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di kompetisi Eropa dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga klasemen. Mereka meraih kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai musim dengan sangat baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.
Musim 2004-05, produktivitas gol United berkurang, yang disebabkan oleh cederanya Ruud van Nistelrooy dan United menyelesaikan musim tanpa meraih satu gelar pun. Kali ini, Piala FA dimenangkan oleh Arsenal yang mengalahkan United melalui adu penalti. Di luar lapangan, cerita utamanya adalah kemungkinan klub diambil alih oleh pihak lain dan pada akhir musim, Malcolm Glazer, seorang pengusaha asal Tampa, telah memiliki kepemilikkan United.
United melakukan awal buruk pada musim 2005–06, dengan kepergian Roy Keane yang bergabung dengan Celtic setelah United banyak dikritik publik dan klub gagal melewati babak knock-out Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah kalah dari tim asalPortugal, Benfica. Musim ini adalah musim yang buruk bagi United karena pemain kunci mereka seperti, Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes cedera. Mereka hanya meraih satu gelar musim itu, Piala Liga, mengalahkan tim promosi Wigan Athletic dengan skor 4–0. United memastikan tempat di urutan kedua klasemen liga dan lolos otomatis ke Liga Champions setelah mengalahkan Charlton Athletic 4–0. Akhir musim 2005–06, satu dari penyerang kunci, Ruud van Nistelrooy, meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid, karena hubungannya dengan Alex Ferguson retak.[28]
Musim 2006-07 memperlihatkan gaya permainan United yang menyerang seperti pada dekade 90-an, mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki pera penting dalam pencapaian United di Liga Champions,[29] dengan harapan meraih Treble kedua; namun setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C. Milan 3–5 (agregat).[30]
Dalam perayaan ke-50 keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi Eropa, dan juga perayaan ke-50 dari Treaty of Rome, Manchester United bertanding melawan Marcello Lippi dan tim Eropa XI di Old Trafford pada 13 Maret 2007. United memenangkan pertandingan 4–3.[31]
Empat tahun setelah gelar terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin di belakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United 1–0 dalam Derby Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan United 1-0 di final Piala FA 2007 yang berlangsung di Stadion Wembley yang baru.
Pada 11 Mei 2008, United kembali meraih gelar liga setelah mengalahkan Wigan 2-0 di pertandingan terakhir untuk memastikan gelar tersebut, disusul gelar Liga Championspada tanggal 21 Mei 2008 yang diraih dengan mengalahkan Chelsea 6-5 di final melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 di waktu normal 2x45 menit serta perpanjangan waktu 2x15 menit. Dengan status sebagai juara Liga Champions tersebut, United berhak mengikuti Piala Dunia Antarklub FIFA 2008 dan berhasil menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan Gamba Osaka 5-3 di semifinal dan LDU Quito 1-0 di final. United pun menjadi klub Eropa kedua yang menjadi juara dunia setelah AC Milan pada 2007. Setahun setelah final Liga Champions UEFA tahun 2008, Manchester United masuk kembali ke final tahun 2009. Manchester United kemudian mengalami kekalahan dalam finalLiga Champions UEFA 2008–09, saat menghadapi Barcelona dengan skor 2 – 0 di Roma, Italia.
Musim 2009-10 bukanlah musim yang bagus, karena hanya mendapatkan gelar Piala Liga, hanya finis di posisi kedua, dan terdepak di Liga Champions oleh Bayern München. Musim selanjutnya United meraih titel juara liga teratas untuk ke-19 kalinya, melewati Liverpool dengan 18 gelar juara liga, setelah imbang di Blackburn 1-1 untuk penentuan gelar juara dengan Chelsea. Di Eropa, United meraih medali runner-up setelah dihantam pasukan Pep Guardiola, Barcelona 3-1. Di musim tersebut, United kehilangan Gary Neville, Owen Hargreaves, Paul Scholes dan Edwin van der Sar. Di musim 2011-12, United mendapat kemenangan besar atas Arsenal 8-2 di Old Trafford, tetapi kekalahan besar dari Manchester City 1-6 di tempat yang sama. Pertandingan melawan Sunderland (1-0 United) adalah sejarah bagi United, khususnya Sir Alex yang telah resmi 25 tahun bersama United. North Stand resmi diganti namanya menjadi Sir Alex Ferguson Stand. Pada musim itu pula United tidak berhasil menembus 16 besar Liga Champions setelah dikalahkan Basel 1-2 di Swiss. United juga tidak berhasil menembus perempat final Liga Europa setelah tumbang oleh Athletic Bilbao. Di domestik, United disapu Crystal Palace 1-2 di kandang di ajang Piala Liga. United juga menelan kekalahan 1-2 di Anfield dalam ajang Piala FA.
2013–sekarang
Pada tanggal 8 Mei 2013, Ferguson mengumumkan bahwa ia akan pensiun sebagai manajer pada akhir musim, tapi dia akan tetap di klub sebagai direktur dan duta klub.[8][32]Pihak klub mengumumkan pada hari berikutnya bahwa mantan manajer Everton. David Moyes akan menggantikan Ferguson mulai 1 Juli 2013, setelah menandatangani kontrak enam tahun.[33][34][35]
Pada tanggal 22 April 2014, United mengumumkan bahwa David Moyes telah meninggalkan klub.[36]
Pendukung
Manchester United terkenal sebagai klub sepak bola paling populer di dunia, dengan salah satu yang tertinggi rata-rata kehadiran kandang di Eropa.[42] Klub menyatakan bahwa basis penggemar di seluruh dunia termasuk lebih dari 200 cabang yang diakui secara resmi dari Manchester United Suporter Club (MUSC), di setidaknya 24 negara.[43] Klub ini mengambil keuntungan dari dukungan ini melalui tur musim panas di seluruh dunia. Perusahaan akuntansi dan industri olahraga konsultan Deloitte memperkirakan bahwa Manchester United memiliki 75 juta penggemar di seluruh dunia, sementara perkiraan lain menempatkan angka ini mendekati 333 juta.
sumber: id.wikipedia.org
Langganan:
Komentar (Atom)











